BOOKING TIKET PESAWAT

Jadi satu

Jadi satu. Info sangat penting tentang Jadi satu. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Jadi satu

Jadi satu. Kalimantan Timur. Lampung Utara. Menurut Wimar Witoelar, yang mendampingi Menkeu saat konferensi pers membantah percakapannya dengan Robert Tantular, "Soal Marsilam adalah isu sampingan." Sekretaris KSSK Raden Pardede mengatakan Marsilam datang, "....diminta Presiden untuk bekerja sama dengan KSSK." Lalu menurut notulen rapat tanggal 21 November itu, "..Pak Marsilam sebagai UKP yang memang diminta oleh Bapak Presiden untuk bekerja dengan KSSK..." Menurut Menteri Keuangan, ketika mengklarifikasi pemberitaan soal kehadiran Marsilam, "tidak mewakili Presiden tetapi diundang sebagai narasumber seperti yang lainnya [untuk memberikan pandangan hukum]." Terserah persepsi Anda mengartikan kalimat-kalimat itu. Jangan sampai, dalam situasi yang rasanya tidak transparan ini, "public tend to expect the worst." Dan yang mesti dipahami saat ini, masyarakat kita sudah semakin pintar. Seperti keyakinan dalam industri informasi, adalah dosa besar, "if you are bias...it's insulting the intellectual capacity of your readers." Kasus kalahnya Prita Mulyasari melawan koglomerasi Rumah Sakit Omni, dihukumnya seorang nenek karena memetik tiga buah kakao, diseretnya ke pengadilan seorang penyewa apartemen oleh pihak pengembang karena men-charge ponselnya di lorong apartemen, gejala matinya keadilan, sebenarnya hanyalah sebagian dari deretan symptom sebuah keadaan yang lebih menggenaskan, yaitu: matinya publik. Dengan segera kita bisa memperpanjang deretan kekalahan publik ini ke dalam pelbagai ranah. Di bidang ekonomi, kita bisa melihat betapa tidak berdayanya pasar tradisional melawan koglomerasi supermarket. Di wilayah pelayanan kesehatan; orang-orang biasa (bagian dari publik) yang tidak punya uang, alih-alih pergi ke klinik spesialis, bahkan untuk mendapatkan pelayanan alakadarnya di rumah sakit publik (umum) pun banyak yang tidak mampu. Di bidang pendidikan, nasib publik hampir setali tiga uang, orang-orang yang tidak mampu hanya akan mendapatkan pelayan di sekolah negeri (sekolah publik) yang nyaris roboh. Di bidang transportasi; publik silakan berdesak-desakan seperti ikan asin di angkutan publik. Apakah dengan demikian memang tidak ada tempat buat orang yang ingin memiliki privilese, sebagai ekspresi eksklusivitas dari sesuatu yang bersifat kebanyakan, di mana pengertian publik sebagai sebuah entitas dilekatkan? Katakanlah Anda sebagai "elite'' ingin menikmati sesuatu yang privat? Boleh-boleh saja. Misalnya, Anda tidak mau menaiki sarana transportasi publik yang standar, Anda mau naik mobil privat yang eksklusif? Ya boleh saja. Konsekuensinya, Anda harus membayar lebih mahal.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger